Enam pekan pasca Perdana Menteri India Narendra Modi memberlakukan pengetatan ekspor untuk komoditas beras basmati, harga beras di pasar Asia dilaporkan naik hingga menyentuh level tertinggi dalam 15 tahun terakhir. “Harga beras di Asia melonjak kembali mendekati level tertinggi dalam hampir 15 tahun pada tanggal 30 Agustus setelah India menerapkan lebih banyak pembatasan pada beras pratanak dan basmati,” jelas Peter Timmer, Profesor Emeritus Harvard, yang mempelajari ketahanan pangan dunia. Pembatasan ekspor beras jenis non basmati, awalnya dilakukan PM Modi untuk menyelamatkan stok beras dalam negeri yang mulai mengalami penyusutan usai petani India dilanda gagal panen akibat gelombang panas yang mencapai 46 derajat celcius.

Namun pasca pembatasan ekspor beras diberlakukan, sejumlah negara eksportir beras dunia mulai melakukan langkah serupa. Thailand misalnya yang akhir Agustus kemarin resmi membatasi ekspor komoditas beras. Menyusul yang lainnya, Myanmar juga turut melarang ekspor beras mulai 1 September 2023. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka khawatir produksi negaranya akan kewalahan menghadapi permintaan pasar global di tengah ancaman gelombang panas el nino. “Kita hanya bisa melihat seberapa lama India akan memberlakukan pembatasan. Makin lama pemberlakuan pelarangan ekspor makin sulit bagi para eksportir lain untuk menutupi kekurangan pasokan,” kata Peter Clubb, analis pada Dewan Biji bijian Internasional (International Grains Council/IGC) di London.

Papasan dengan Lexus LX 570 Sport Berplat TNI, Peter F Gontha Curiga: Kayaknya Istri Pengusaha Kaya Halaman 4 BIG MATCH Liverpool Vs Arsenal, Gunners Berbeda Musim Ini, Klopp Waspada, Umbang Pasukan Arteta Liga Inggris Liverpool vs Arsenal, Beda dengan Klopp, Arteta Tak Yakin Anfield Tak Gemuruh

Lewati Tol dari Surabaya ke Bali, Nih Saldo E toll yang Perlu Disiapkan BREAKING NEWS: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri Buntut Gunakan Akronim %27Amin%27 Inilah Prediksi Skor Liverpool vs Arsenal Liga Inggris Malam Ini, Skuad Klopp Diunggulkan Menang

Baru Tahu Uang Koin Rp 1.00 Seperti Ini Lebih Mahal dari Honda Scoopy, Kolektor Ungkap Faktanya Motorplus Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all Imbas tekanan ini, komoditas beras di Asia kini semakin langka. Bahan indeks harga beras di Badan Pangan Food and Agriculture Organization (FAO) ikut melonjak naik sebesar 129,7 persen.

Berbagai cara telah dilakukan sejumlah negara Asia untuk mencegah terjadinya krisis pangan, seperti pemerintah Guinea dan Singapura yang berupaya keras melobi Perdana Menteri Narendra Modi, agar negara Bollywood itu memperlonggar larangan ekspor beras non basmati pada Singapura. Demi mencegah terjadinya kelangkaan beras, pemerintah Filipina terpaksa membatasi harga beras di seluruh negeri karena kenaikan biaya eceran yang semakin mengkhawatirkan. Berbanding terbalik dengan negara – besar di Asia yang tengah dilanda ancaman krisis pangan, Vietnam justru mengklaim bahwa pasokan berasnya tahun ini relatif aman dan sanggup melampaui target produksi yakni tembus 43 juta ton

Meski begitu, untuk mencegah terjadinya lonjakan ekspor yang dapat mengancam stabilitas pasokan dalam negeri, pemerintah mulai memberlakukan batasan harga beras dengan menaikan harga beras ekspor dari 525 dolar AS menjadi 590 dolar AS per ton.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *