Busi merupakan komponen penting pada sepeda motor jenis motor bakar atau internal combustion engine (ICE). Busi berperan penting dalam proses pembakaran bahan bakar pada motor. Busi bekerja mengubah energi listrik yang berasal dari koil pengapian menjadi percikan api. Percikan api tersebut memicu terjadinya proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang mesin. Percikan api yang dihasilkan dari busi, digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dengan udara.

Saat pembakaran terjadi, akan memunculkan energi yang selanjutnya bekerja mendorong piston yang bergerak naik dan turun. Gerak piston ini bekerja menggerakkan roda kendaraan sehingga menghasilkan gaya dorong. Karena itu menjaga busi tetap dalam kondisi prima merupakan keharusan bagi para pemilik sepeda motor.

Lalu apa yang terjadi jika busi tidak pernah diganti dalam jangka waktu lama? Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia di acara Deep Talk Kupas Tuntas Busi NGK baru baru ini di Tangerang Selatan mengatakan, efek yang paling mudah dirasakan adalah motor menjadi tidak nyaman dikendarai. Ini Efeknya Jika Busi Motor Dibiarkan Nggak Diganti Secara Berkala

Apa Bahayanya Jika Rem Tromol Motor Dibiarkan Aus? Periksa Instalasi Listrik Secara Berkala untuk Mencegah Kebakaran 40 Soal Matematika Kelas 5 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka, Lengkap dengan Kunci Jawabannya Halaman 4

Korem 043 Gatam Ukur Kemampuan Fisik Prajurit Secara Berkala Lapas Kelas IIA Kediri Lakukan Perawatan Senjata Api Secara Berkala Polres Pesisir Barat Polda Lampung Cek Kesehatan Personel Secara Berkala

30 Contoh Soal IPAS Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban Halaman 4 "Motor jadi nggak nyaman dipakai dalam berkendara, itu sudah pasti," kata Diko Oktaviano. "Ketika kita mau ngebut, motor kita gas, tenaganya kosong," imbuhnya. "Yang terasa, tarikan gas sudah ditarik mentok tapi tenaga nggak maksimal. Begitu juga starter nggak enak, saat mesin idling suara mesin juga terdengar brebet," beber Diko Oktaviano.

Diko menegaskan, mengganti busi motor secara berkala wajib hukumnya. Apalagi, tingkat keausan busi motor lebih cepat dibandingkan busi untuk mobil. Karena itu, lifetime atau daur hidup busi motor umumnya lebih pendek ketimbang busi mobil. Kenapa bisa begitu? Hal itu membuat busi motor bekerja lebih ekstra keras untuk memicu pembakaran di ruang mesin ketimbang busi mobil.

"Putaran mesin pada motor itu jauh lebih tinggi daripada di mobil, kisarannya bisa mencapai 8.000 rpm, bahkan ada yang 10.000 rpm," kata Diko Oktaviano. Sementara, rpm pada mesin mobil bisa seperempatnya saja, yakni hanya di kisaran 2.000 5.000 rpm. Putaran rpm pada mobil lebih rendah dibanding motor juga karena jumlah silinder mobil lebih banyak dibanding silinder motor.

Namun Diko menekankan, jika menginginkan busi yang usia pakainya lebih panjang, jangan gunakan busi biasa atau busi yang menggunakan material nikel. Dia merekomendasikan pemilik motor memakai busi iridium. Harga busi iridium memang lebih mahal dibanding busi biasa. Namun hal itu sepadan dengan unjuk kerjanya pada mesin

Busi busi yang dipasang pabrikan motor harian sebagai komponen OEM umumnya menggunakan busi berbahan nikel. Begitu juga busi yang dipasarkan sebagai suku cadang. Perbandingan masa pakainya, busi berbahan nikel biasanya maksimal hingga 10.000 km.

Sementara busi iridium bisa dipakai hingga 5 kali lipat, mencapai50.000 km sebelum penggantian berkalanya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *