Federasi Serikat Pekerja Kereta Api/Perkeretaapian (FSPP) meminta semua pihak untuk tetap menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait penyebab kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Jumat, (6/1/2024). Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi kecelakaan Kereta Api KA 65 Turangga relasi Surabaya Gubeng Bandung dan KA 350 CL Bandung Raya di KM 181 +700 petak jalan antara Stasiun Cicalengka Stasiun Haurpugur pada Jum'at 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB. Kepala Divisi Humas FSPP, Cerah Buana mengingatkan pihak pihak di luar Kementerian Perhubungan, KAI, maupun KNKT diminta untuk tidak meduga duga penyebab kecelakaan.

Karena menyimpulkan dugaan akan memperkeruh suasana. "Karena KNKT dan Tim Internal PT KAI baru mulai penyelidikan dan belum ada dugaan penyebab dari salah satu aspek. Mohon jangan ada yang menyimpulkan dugaan apapun sebelum ada penyelidikan yang mendalam," sambungnya. Minta Tak Sebar Dugaan Penyebab Kecelakaan Kereta di Bandung, Sebelum Investigasi KNKT Kelar

Investigasi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Adu Banteng Dimulai, Ini Kata KNKT KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan Kereta di Cicalengka: Wawancara Petugas dan Periksa Black Box KNKT Lakukan Investigasi untuk Cari penyebab Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya

Kronologi Lengkap Versi KNKT soal Kecelakaan Kereta Lokal Bandung Vs KA Turangga KNKT Terjunkan 4 Investigator Selidiki Penyebab Kecelakaan KA Turangga KA Lokal Bandung Raya Apa Penyebab Kecelakaan Maut KA Turangga vs KA Bandung Raya di Cicalengka? KNKT Masih Kumpulkan Data

KAI Bentuk Tim Investigasi Pasca Kecelakaan Kereta Api Turangga dan Commuter Line Bandung Raya Ia melanjutkan, dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang penumpang dan KA 350 CL Bandung Raya sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 37 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat perawatan. "Pihak yang berwenang juga melakukan investigasi Bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan," papar Cerah Buana.

Jalur Kereta Sudah Dapat Digunakan Pasca Insiden Kecelakaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan bahwa petak jalan antara Stasiun Haurpugur Stasiun Cicalengka sudah aman dan dapat dilewati per Sabtu (6/1/2024). Namun, kereta api hanya dapat melintas dengan kecepatan terbatas 20 km per jam. Normalisasi jalur rel juga masih terus dilakukan untuk keandalan perjalanan KA.

Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, meski sudah dapat dilewati KA, saat ini KAI Commuter bersama KAI Daop 2 Bandung masih melakukan rekayasa pola operasi perjalanan khusus Commuter Line Bandung Raya. Pemberlakuan pola operasi tersebut masih dilakukan secara dinamis dengan melihat perkembangan di lintas. "Saat ini pelayanan perjalanan Commuter Line Bandung Raya masih hanya melayani naik turun pengguna dari Stasiun Padalarang sampai Stasiun Rancaekek, yang normalnya sampai Stasiun Cicalengka," ungkap Anne Purba dalam pernyataannya, Sabtu (6/1/2024).

Sementara itu, untuk Commuter Line Garut, perjalanannya hanya melayani dari Stasiun Purwakarta hingga Rancaekek. Di Stasiun Cicalengka sendiri, jalur KA yang digunakan untuk proses perjalanan kembali Commuter line Bandung Raya untuk menuju Stasiun Padalarang masih terdapat KA material eks Kecelakaan Kereta Api (KKA). Sehingga pelayanan Commuter Line Bandung Raya belum bisa dilayani di stasiun ini.

Anne mengungkapkan, KAI Commuter mohon maaf untuk pembatalan pelayanan dan keterlambatan perjalanan Commuter Line Bandung Raya yang ditemui dalam perjalanan, sehubungan dengan kondisi jalur yang masih dalam proses normalisasi.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *