Pabrikan otomotif terbesar di Indonesia, yakni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melihat melemahnya rupiah terhadap dolar dari dua sisi. Wakil Direktur Utama TMMIN Bob Azam, mengatakan nilai tukar rupiah yang terus melemah akan berdampak pada suplai komponen yang masih didatangkan dari luar negeri. Walau begitu, kondisi tersebut juga bisa membawa dampak positif bagi perusahaan yang berorientasi pada ekspor.
Produk dari perusahaan tersebut bisa menjadi lebih murah di pasar global, sehingga membuka peluang lebih luas untuk memperoleh pelanggan baru. "Sebaliknya, untuk ekspor bisa dapet gain. Jadi ada plus minusnya tergantung trade balance perusahaan tersebut," imbuh Bob. Pelemahan Rupiah Hingga Tembus Rp16.000 per Dolar AS Bikin Untung Toyota? Ini Kata Wakil Dirut TMMIN
Rupiah Makin Loyo Tembus Rp16.000 per Dolar AS, Ekonom Ungkap Biang Keroknya Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah Tembus Rp16.220 per Dolar AS, Bank Indonesia Siap siap Intervensi Kurs Rupiah Melemah ke Rp16.208 Per Dolar AS, Ini Sentimen Pemicunya
Pagi Ini Rupiah Spot Menguat ke Level Rp15.985 Per Dolar AS Nilai Tukar Rupiah Terpuruk ke Level Rp16.259 per Dolar AS, Ini Sebabnya Rupiah Dibuka Melemah ke Posisi Rp 16.261 Per Dolar AS
Toyota Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang berorientasi pada ekspor. Sepanjang Januari Desember 2023, Toyota mampu mengapalkan 285.000 unit kendaraan T brand. Pengiriman mobil Toyota dilakukan hingga ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia dan Oceania.
Bukan cuma mobil berbahan bakar minyak yang banyak diminati pasar luar negeri, produk elektrifikasi buatan Toyota Indonesia juga kian digemari global. Tercatat, ekspor Kijang Innova Zenix Hybrid mencapai 3.000 unit dan Yaris Cross Hybrid yang baru meluncur di pertengahan tahun 2023, dikapalkan lebih dari 6.400 unit ke konsumen global.