Polusi udara di Jakarta juga dirasakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati mengaku sering batuk batuk hingga kena alergi debu atas kondisi polusi di Jakarta. Setelah Presiden Jokowi, Megawati Soekarnoputri kini bicara tentang polusi udara di Jakarta. Presiden ke 5 RI ini juga batuk hingga alergi debu.

Tak hanya Megawati, keluhan batuk karena polusi udara , sebelumnya dikabarkan Presiden Jokowi mengalami batuk batuk ringan hampir empat minggu terakhir. Dokter mengatakan kemungkinan penyebabnya karena udara yang tidak sehat dan kualitas udara yang buruk di Jabodetabek khususnya DKI Jakarta. “Coba di Jakarta itu, makanya saya sampai suka batuk batuk, alergi debu lah, alergi polusi itu kan, aduh,” kata Megawati saat peresmian Patung Bung Karno di Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (23/8/2023).

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan, jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA meningkat. RAMALAN SHIO Besok Minggu 24 Desember 2023 Intip Nasib Shio Tikus, Shio Monyet, Shio Naga, Shio Ular Halaman 4 Gibran Kembali Provokasi Suporter di Debat Cawapres, KPU Pastikan Siap Beri Kartu Kuning Kedua

Gibran Kembali Terancam Dapat Teguran KPU karena Gesture Provokasi Pendukung di Debat Cawapres Gibran Pakai Istilah Sulit saat Debat Cawapres, Ganjar Soroti Cara Pengejaan Istilah Bahasa Inggris "Ayo Kapan Menyusul" Anne Ratna Mustika Semringah Jawab Ucapan Dedi Mulyadi, Doakan Sang Mantan Halaman 4

KPU Tegur Gibran Rakabuming, Buntut Dugaan Provokasi Pendukung di Debat Cawapres 2024 Kontroversi Tarif Tol Pamulang Cinere Dianggap Selangit, Nominalnya Segini GridOto.com Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all

Dinkes mengklaim, hal itu dikarenakan adanya perubahan cuaca. Tercatat setiap bulan ada 100 ribu lebih warga Jakarta mengalami ISPA. "Warga DKI yang terkena batuk, pilek, ISPA atau pneumonia setiap bulannya rata rata 100 ribu kasus dr 11 juta penduduk," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ngabila memaparkan data laporan ISPA DKI Jakarta tahun 2023. Rincianya Januari 102.609 kasus, Febuari 104.638 kasus, Maret 119.734 kasus, April 109.705 kasus, Mei 99.130 kasus, Juni 102.475 kasus. Catatan data Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tak hanya orang dewasa, kasus batuk yang menandai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat polusi udara Jakarta juga menyerang pada anak.

Gejala khas batuk karena polusi udara di Jakarta ini adalah tidak diiringi demam. Adapun gejalanya berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin bersin, maupun kelelahan. Gejala ini sering muncul 3 hari setelah paparan dan bertahan antara 7 10 hari, namun pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu.

"Polusi itu cukup tinggi ya, banyak batuk pilek. Tapi enggak demam, alergi karena polutan. Cukup banyak sekarang ini," ungkap Ketua Bidang 3 dr Bernie Endyani Medise. dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, pada awak media di Jakarta, Selasa (15/8/2023). Cara paling efektif mengatasi polusi udara di Jakarta masuk ke tubuh adalah kembali menggunakan masker. Penggunaan masker sangatlah dianjurkan.

"Menggunakan masker mungkin bisa menjadi salah satu alternatif," kata dr Bernie menambahkan. Selain itu, anak anak perlu menjaga imunitas agar tetap baik. Di antaranya dengan makan yang cukup, mendapatkan imunisasi, istirahat, dan imunisasi.

"Stimulus juga terus dilakukan supaya berkembang juga, kasih sayang juga (jangan lupa) kadang terlewat," tutupnya. Saran serupa juga disampaikan spesialis anak dari Rumah Sakit Harapan Kita, dokter Eva J Soelaeman SpA (K). Dokter Eva mengingatkan bahaya polusi udara saat ini dampaknya melebihi menghirup asap rokok.

Ia menyarankan menjaga tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi demi melawan polutan yang masuk ke dalam tubuh. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) anjurkan masyarakat menggunakan masker yang benar. "Perhatikan cara penggunaan masker atau respirator yang benar dan tepat,"kata Pengurus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Nuryunita Nainggolan dalam pembacaan rilis, Jumat (18/8/2023).

Penggunan masker yang benar dan tepat adalah menutupi hidup dan mulut secara penuh. Masyarakat disarankan memakai masker atau respirator dengan kemampuan menyaring partikel yang maksima. Misalnya masker N95, KN95, dan sebagainya.

Namun jika tidak punya masker jenis di atas, maka boleh menggunakan masker bedah. "Bila tidak tersedia dapat menggunakan masker bedah," kata dr Nuryunita lagi. Lebih lanjut, ia menjelaskan jika penggunaan masker atau respirator yang tidak benar dapat mengurangi perlindungan diri dari polusi udara.

"Penggunaan masker atau respirator yang tidak benar mengurangi efektivitas proteksi memfiltrasi atau menyaring partikel," tutupnya. ISPA Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Perawatan Medis ke RS Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, mayoritas penyakit infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA dapat sembuh sendiri. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menerangkan, ISPA biasanya menyerang hidung dan tenggorokan dan tidak memerlukan perawatan medis.

Namun ada beberapa orang dapat mengalami komplikasi dan memerlukan perawatan medis "Jadi enggak sampai dirawat di rumah sakit, biaa sembuh sendiri," kata Nadia dalam pesan singkatnya, Rabu (16/8/2023). Melansir dari laman Kemenkes, pengobatan ISPA bisa dilakukan di rumah.

Pertama, lakukan kompres hangat pada daerah wajah agar pernafasan lebih nyaman dan mengurangi kongesti. Beberapa dokter biasanya memberikan dekongestan hidung yang dapat membantu mengurangi gejala hidung tersumbat atau kombinasi dengan antihistamin untuk membantu meredakan gejala. Kedua, salah satu cara aman untuk mengurangi gejala adalah dengan menghirup uap dan berkumur air garam. Irigasi dengan salin dapat meningkatkan kemampuan mukosa nasal melawan agen infeksius.

Ketiga, perbanyak minum untuk menggantikan kehilangan cairan bila tidak ada kontra indikasi. Keempat, Analgesik dapat diberikan untuk membantu mengurangi demam dan nyeri. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *